Breaking

nonton film

Selasa, 20 Juni 2017

Kamboja Ekspor Tikus Sawah 'Rasa Daging Babi' ke Vietnam


Tikus sawah yang dapat dikonsumsi di klaim rasanya seperti daging babi dan lebih sehat dari hewan unggas karena tikus hanya mengonsumsi akar dan padi sawah


Makanan ekstrem - Panen unik masih berlangsung disawah-sawah Kamboja,Bukan padi,melainkan tikus liar,Puluhan ribu hewan pengerat itu dijebak hidup-hidup setiap harinya,untuk diekspor.

Meski tikus umumnya dianggap sebagai pembawa penyakit,namun jenis Rattus Argentiventer dianggap layak menjadi bahan baku hidangan lezat,''karena hidup bebas dan makanan mereka yang organik.

Musim menangkap tikus mencapai puncaknya setelah panen padi bulan Juni dan bulan Juli di pedesaan Provinsi Kompong Cham,sekitar 600 Km dari Ibu kota Phnom Phenh,''Di saat hewan-hewan itu kekurangan pasokan makanan.

Kurangnya makanan ,ditambah musim hujan,memaksa tikus-tikus pindah ke tempat yang lebih tinggi,Sekitar 120 ekor diantaranya masuk ke jebakan yang dipasang petani setempat Chhoeun Chhim.

''Tikus liar berbeda,Makanan mereka lain,''Kata Chhim,menjelaskan perbedaan tikus sawah dengan sepupu mereka yang tinggal dikota yang dianggap hama dan tak layak dimasak.

''Tikus biasa itu kotor,kulitnya berkudis,itu kenapa mereka tak ditangkap untuk dimakan,''kata Chhim,seperti yang dikutip oleh Lintasmetro.com.

Coba klik disni

Jika sedang berlangsung,Chhim bisa menangkap 25 kilo tikus dalam semalam.

Bagaiman rasnya?Menurut pria berusia 37 tahun itu,mirip-mirip daging babi,''Namun,Chhim tak sudi memakannya.

Kami menjual tikus-tikus demi mendapatkan uang,lalu digunakan membeli ikan,''kata Chin Chon (36),penangkap tikus yang lain.

Tangkapan mereka,Tikus-tikus yang berdecit berisik,dikumpulkan,hewan-hewan itu diekspor ke Vietnam tiap paginya.

Daging tikus bisa di panggang,digoreng,direbus jadi sup,atau dicincang,''kata Chheng An (22),sebaliknya disini sangatlah murah.

Bisnis yang sangat menggiurkan

Di puncak musim tangkap,Saing Sambou (46) bisa mengekspor 2 ton tikus tiap paginya ke Vietam.

Dalam 15 tahun terkhir,usahanya telah berkembang hampir sepuluh kali lipat,Daging tikus awalnya dijual hampir kurang dari 20 sen per kg,sekarang ia mendapatkan US$ 2,50 per kg,dan permintaan daging daging tikus meningkat setiap tahunnya.

Coba klik disni

Seperti kebanyakan orang Kamboja,Nyonya Samou tidak biasa makan tikus,meski ia yakin barang daganganya itu 100 persen aman buat manusia,''Menurutku,tikus sawah lebih bersih dari ayam atau bebek,''kata dia,menunjuk unggas yang mengais tanah didekatnya,''Tikus hanya makan akar dan padi.

Sebaiknya Roeun Chan Mean,anaknya yang berusia 9 tahun mengaku suka daging tikus,Ia kerap mengambil daging dagangan sang ibu,''hati dan pahanya yang paling enak,''kata anaknya itu.

Sementara itu,Hean Vanhorn,salah satu kepala departemen di Kementrian Pertanian Kamboja mengatakan,perdagangan daging tikus punya dua manfaat,petani bisa mendapatkan uang,sekaligus mengurangi hama di sawah mereka,''penjualan memberikan kontribusi untuk mencegah kerusakan beras,''kata dia.


Berbagai macam pilihan olahan daging tikus 


Dikawasan Kamboja-Vietnam di Distrik Koh Thom,Thuong Tuan,duduk beratapkan seng ,pagi itu matahari bersinar terik ,bau tikus menguar kuat,Perempuan 30 tahun itu sedang sibuk memotong dan menguliti tikus  berwarna abu-abu gelap.

''Pelanggan menunut tikus besar dan siap makan,kata Tuan,''orang orang datang dari jauh,mereka suka yang gemuk dan besar.

Minh,gadis muda yang membantunya terlihat mengulurkan tangan kekandang,meraih tikus yang berontak,dan meletaknya ke batu besar untuk dipotong,''radanya lebih lezat dari pada daging babi. kata Tuan yang kerap mengonsumsi daging tikus yang menjadi makanan favoritnya sekarang.



Ditulis oleh Aldi – Lintasmetro.com


1 komentar:

Adbox